Tanjung Benoa, iminews.id – Dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke-2, ANAWE Bali menggelar kegiatan bersih pantai dan penanaman mangrove di kawasan Hutan Mangrove Tahura Ngurah Rai, Tanjung Benoa. Acara yang berlangsung pada 20 September 2024 ini melibatkan Mangrove Ranger Indonesia serta beberapa relawan dari berbagai kalangan. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian hutan mangrove sebagai pelindung ekosistem pesisir Bali.
Rundown Acara dan Sambutan Inspiratif
Acara dimulai pada pukul 15.00 WITA dengan registrasi peserta. Pada pukul 15.25, Ketua ANAWE Bali memberikan sambutan pembuka, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh peserta dan menegaskan komitmen komunitas ini dalam menjaga kelestarian lingkungan serta mengajak lebih banyak pihak untuk terlibat aktif dalam aksi pelestarian alam.
Pada pukul 15.30, Ibu Rosi dari Mangrove Ranger Indonesia memberikan paparan mengenai pentingnya menjaga hutan mangrove. Dalam sambutannya, ia menjelaskan bahwa beberapa pohon mangrove di Tahura sudah berusia lebih dari 300 tahun, dan mulai dari usia tiga tahun, mangrove telah mampu menyerap racun dan berkontribusi dalam pencegahan abrasi. “Sejak usia nol, mangrove sudah berperan dalam penyerapan karbon, itulah sebabnya kita harus melindungi mereka sejak dini,” ujar Ibu Rosi. Namun, ia juga menyoroti ancaman serius yang dihadapi mangrove akibat penumpukan sampah plastik, yang menyebabkan kematian beberapa pohon dan mengurangi fungsi ekologisnya.
Peran Relawan dan Dukungan untuk Konservasi Mangrove
Mangrove Ranger Indonesia, sebagai organisasi relawan, berfokus pada upaya pencegahan abrasi dan konservasi mangrove. Dengan delapan pekerja profesional dan ratusan relawan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, mereka bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah dan BUMN, untuk menjaga keberlanjutan hutan mangrove.
Ibu Rosi menjelaskan bahwa relawan mereka terdiri dari anak-anak muda yang berkomitmen dalam menjaga kelestarian ekosistem pesisir, serta mengajak lebih banyak pihak untuk ikut berkontribusi dalam kegiatan ini.
Saat sesi tanya jawab, Pak Frengki dari ANAWE Bali menanyakan seberapa besar dukungan yang diberikan oleh Mangrove Ranger Indonesia terhadap inisiatif pelestarian mangrove di Bali. Ibu Rosi menjawab bahwa mereka selalu terbuka untuk berkolaborasi dengan komunitas lokal dan pihak manapun yang ingin berpartisipasi dalam upaya ini. “Kami juga mengajak BUMN untuk terlibat dalam penanaman mangrove di berbagai daerah,” tegasnya.
Aksi Bersih-Bersih dan Penanaman Mangrove
Setelah sesi sambutan dan paparan, kegiatan inti dimulai pada pukul 16.00 WITA dengan aksi bersih-bersih area mangrove. Para peserta yang telah dibagi menjadi beberapa kelompok aktif memungut sampah, terutama sampah plastik, yang dapat merusak ekosistem mangrove. Kegiatan ini diikuti dengan penanaman bibit mangrove pada pukul 17.00 WITA, dengan harapan bibit-bibit ini akan tumbuh dan berfungsi dalam mencegah abrasi serta memperkuat garis pantai.
Indonesia sendiri memiliki sekitar 33 jenis mangrove yang tersebar di berbagai wilayah pesisir. Masing-masing jenis memiliki peran yang unik dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan melindungi wilayah tersebut dari erosi.
Kesadaran dan Kolaborasi untuk Lingkungan yang Lebih Baik
Acara yang berlangsung hingga pukul 18.00 WITA ini diakhiri dengan sesi clean-up bebas dan foto bersama. Momen ini menjadi simbol kolaborasi dan semangat untuk menjaga lingkungan. Dengan adanya acara seperti ini, ANAWE Bali berharap akan semakin banyak pihak yang menyadari pentingnya pelestarian mangrove dan terlibat dalam aksi nyata untuk menjaga lingkungan hidup di Bali dan seluruh Indonesia.
(Red)
#ANAWEBali #MangroveRangerIndonesia #PelestarianMangrove #KonservasiLingkungan #Mangrove33Jenis #TahuraNgurahRai #AksiBersihPantai